Pemilihan Flow Meter Limbah

Pemilihan Flow Meter Air Limbah
Limbah adalah segala wujud cairan yang dihasilkan oleh kegiatan industri / komersial di wilayah bisnis. Cairan limbah dalam sebagian masalah bisa saja punyai takaran kontaminan yang bisa berdampak tidak baik terhadap kesehatan dan lingkungan. Terdapat sebagian jenis flow meter yang bisa digunakan untuk keperluan pengaliran limbah, seperti selanjutnya ini.

  1. Radar non-contact flow meter
    Sesuai bersama dengan namanya mengindikasikan bahwa flow meter ini menerapkan teknologi pengukuran berbasis radar untuk mengkalkulasi volume fluida, bersama dengan kata lain tidak ada kontak segera bersama dengan cairan agar amat sesuai diaplikasikan terhadap pengaliran limbah. Cara kerja alat ini secara lazim ialah bersama dengan menerapkan komitmen Doppler bersama dengan mengukur laju aliran di atas permukaan air bersama dengan memantulkan gelombang mikro dan direkam oleh radar lantas ditransmisikan ke platform controller untuk mengkalkulasi debit aliran.

Flow meter ini banyak digunakan untuk memantau kecepatan dan juga level cairan terhadap aliran terbuka seperti sungai, irigasi dan sistem pengolahan maupun pembuangan air limbah.

  1. Area Velocity Flow Meter
    Flow meter air limbah ini bisa dipasang di saluran terbuka maupun terhadap pipa dan biasanya digunakan memantau aliran limbah. Jenis ini juga menerapkan sensor bersama dengan komitmen Doppler yang pakai teknologi ultrasonik untuk mengukur aliran. Berbeda halnya bersama dengan radar non-contact flow meter di mana sensor yang digunakan tidak mengalami kontak segera bersama dengan cairan, sensor tempat velocity flow meter biasanya direndam di dalam saluran dan mengukur pergantian frekuensi pergerakan terhadap cairan untuk mencapai nilai aliran yang akurat.

Untuk mengukur ketinggian air, sensor yang di letakkan terhadap anggota bawah saluran atau pipa dapat mentransmisikan isyarat ultrasonik berasal berasal dari bawah dan dapat memantul tepat menyentuh permukaan cairan. Instrumen selanjutnya secara tepat mengukur tepat yang diperlukan echo (gema) untuk kembali ke sensor. Untuk mengkur kecepatan aliran, isyarat doppler ultrasonik dapat ditembakkan ke dalam air dan frekuensinya dapat dipantulkan kembali ke sensor oleh partikel atau gelembung yang terdapat di dalam cairan.

  1. Electromagnetic Flow Meter
    Dalam pemilihan flow meter untuk cairan limbah kami bisa perhitungkan jenis flow meter ini. Pengukur aliran ini kerap juga disebut Mag Flow Meter atau Magmeter. Efisien digunakan untuk cairan limbah karena tidak punyai anggota yang bergerak agar amat ideal diaplikasikan terhadap cairan limbah yang amat kental sekalipun. Meskipun demikian, alat ini tidak sesuai digunakan untuk cairan hydrocarbon, cairan hasil penyulingan dan larutan yang tidak punyai takaran banyak air.

Cara kerja electromagnetic flow meter menerapkan hukum Faraday di mana humum selanjutnya perlihatkan bahwa tegangan yang diinduksi terhadap tiap tiap konduktor tepat bergerak lewat sudut medan magnet seimbang degan kecepatan konduktor tersebut. Prinsip ini juga banyak diterapkan terhadap operasi transformator, generator listrik, motor listrik, dan sebagainya.

Electromagnetic flow meter pakai sensor yang di letakkan sejajar di dalam pipa dan dapat mengukur tegangan induksi yang dihasilkan oleh fluida tepat mengalir lewat pipa. Dalam sistem ini cairan yang mengalir bertindak sebagai konduktor yang menginduksi tegangan di mana tegangan yang dihasilkan seimbang bersama dengan kecepatan biasanya aliran. Selanjutnya tegangan dapat dapat dikirim ke transmitter yang dapat mengkalkulasi volume laju aliran berdasarkan bersama dengan ukuran atau dimensi pipa.

  1. Time of Flight (ToF) Ultrasonic Clamp on Flow Meter
    Jenis flow meter ini beroperasi bersama dengan cara yang sama bersama dengan flow meter elektromaknetik di mana bisa diaplikasikan dalam pipa tertutup. Flow meter ini menerapkan teknologi ultrasonik untuk mengkalkulasi kecepatan aliran tanpa wajib melubangi atau memotong pipa di mana flow meter ini dapat dipasang, bersama dengan kata lain sensor tidak di letakkan di dalam aliran agar amat ideal digunakan untuk cairan limbah. Instalasi pengukur aliran ini menerapkan sistem clamp on, di mana dua buah transducer yang berperan sebagai sensor ultrasonik di tempelkan terhadap anggota luar permukaan pipa.

Flow meter ini bekerja bersama dengan cara mengirimkan isyarat ultrasnonik berasal berasal dari tranducer yang terdapat di hulu ke tranducer di hilir, dan mengukur tepat yang diperlukan isyarat selanjutnya diterima, ukuran tepat ini disebut bersama dengan “waktu transit”. Apabila tidak ada aliran di dalam pipa maka tepat transit dapat sama di ke dua sisi. Sementara kecuali terdapat aliran di dalam pipa maka isyarat dapat bergerak lebih cepat berasal berasal dari arah yang sama bersama dengan aliran fluida, dan dapat lebih lambat tepat begerak melawan aliran (dari hilir). Perbedaan tepat terhadap hulu bersama dengan hilir dapat digunakan untuk mengkalkulasi aliran.

Umumnya Ultrasonic clamp on flow meter ideal digunakan untuk cairan yang punyai takaran konten solid di bawah 10%. Sementara untuk pemasangannya perlu sebagian parameter seperti tidak tipis pipa, diameter luar pipa lebih-lebih material pipa dan jenis cairan. Data yang diperlukan selanjutnya digunakan untuk keperluan perhitungan volume aliran, dan biasanya dapat diinput secara manual tepat instalasi.

Flow meter limbah sebenarnya terdiri berasal berasal dari sebagian jenis seperti yang udah disebutkan di atas. Namun dalam pilih pilihan, banyak aspek yang wajib dipertimbangkan seperti jenis cairan limbah, sistem pengaliran (pengaliran terbuka atau tertutup), tekanan operasi, cost pengadaan, perawatan dan lain sebagainya.

Scroll to Top