Cocomesh
Langkah membuat cocomesh dan penjelasannya,
Cocomesh yang berbentuk seperti jaring yang memliki banyak kegunaan, selain berfungsi memperbaiki area tanah bekas tambang yang kelembabannya telah hilang, cocomesh juga berguna mencegah erosi dan penguatan tanah di lereng bukit.
Jaring sabut kelapa ini tidak menimbulkan residu berbahaya serta ramah lingkungan. Ketika dibuat tali dan membentuk jaring
Sifat-Sifat Cocomesh
Sifat cocomesh antara lain adalah mampu menyerap air, menahan erosi tanah. Sifat sifat itulah yang dimanfaatkan untuk pencegahan tanah longsor di beberapa daerah rawan tanah longsor.
Cocomesh juga bisa digunakan untuk bahan penyubur tanah yang sifatnya bebas pakai, mampu terurai di tanah dan mampu menjadi unsur hara yang dapat menyuburkan tanah.
Keunggulan Bahan Sabut Kelapa
Menurut beberapa orang, keunggulan bahan dari sabut kelapa ini sendiri dapat bertahan selama kurang lebih 4 tahun. Diperuntukan untuk lahan yang landai atau berbatu, dilihat dari elastisitas bahan tersebut.
Proses Pembuatan, Alat-alat, dan Bahan
Bahan
- Sabut kelapa tua
Alat-alat
- Mesin pengurai sabut kelapa
- Mesin pemintalan sabut kelapa
Langkah membuat cocomesh
- Siapkan sabut kelapa yang sudah cukup tua
- Giling kulit kelapa menjadi sabut dengan mesin dekomposisi sabut
- Keringkan sabut kelapa yang telah digiling hingga kering
- Putar sabut menjadi tambang dengan mesin pemintalan sabut
- Rajut tali menjadi jaring (cocomesh)
- Jaring sabut kelapa / sabut kelapa siap pakai
Dibawah ini adalah beberapa contoh penerapan cocomesh di beberapa tempat
Fungsi Cocomesh dan Penjelasannya (Penahan Lahan Miring)
Erosi dapat terjadi karena pengikisan bagian permukan tanah oleh pergerakan air maupun badai migrasi yang mengalir berkecepatan sampai 250 ton per hektar dari atas tanah. Aliran air hujan yang berlebihan ini menyebabkan kerusakan pada saluran air dan selokan. Biasanya masalah ini dapat ditahan oleh gambut atau rumput diatasnya tetapi pada kondisi lain, benih yang ditanam hanyut karena keterbatasan waktu untuk akar tumbuh lebih dalam.
Pada kasus ini, coir net atau cocomesh dapat memainkan peran yang efektif. Ketika benih rumput ditebar diatas jala, segera akan memberikan perlindungan kepada tanah. Dengan berlalunya waktu, akar akan mengambil peran dalam memberikan vegetasi yang permanen. Jala-jala sabut akan menahan benih dan mencengkram tanah, sehingga efektif dapat menahan erosi pada musim penghujan.
Fungsi Cocomesh dan Penjelasannya (Pengerasan Jalan di Korea)
Dibeberapa negara dunia, khususnya negara Korea cocomesh atau coir nett blanket digunakan sebagai media pengeras jalan. Ada beberapa perbedaan spesifikasi dari cocomesh jenis ini, diantaranya adalah diameter jaring lebih besar dari desain pada umumnya. Kemudian kerapatan anyaman jaring yang lebih rapat sehingga akan kuat untuk menopang beban yang melintas diatasnya.
Produk ini terbuat dari limbah sabut kelapa yang berarti sangat aman bagi lingkungan karena sifatnya yang biodegradable atau dapat terurai namun memiliki tekstur yang kuat dan dapat bertahan sekitar 4-5 tahun. Bentuk dari anyaman coir-net ini menambahkantampilan estetik jika diaplikasikan pada sebuah taman.
Fungsi Cocomesh dan Penjelasannya (Reklamasi Bekas Tambang)
Penggunaan cocomesh ini sudah mulai sangat familiar di kalangan para reklamator tambang. Karena terbukti sangat efektif untuk menahan erosi bekas tambang. Juga mampu menghijaukan kembali area bekas tambang yang dipadukan dengan penumbuhan cover crop, atau biji-bijian penutup lahan.
Sifat dari sabut kelapa yang mampu menyimpan air dan menjaga kelembapan tanah sangat berguna untuk menyemai bibit tanaman sehingga akan terbentuk lingkungan vegetasi diatasnya. Material pembuatan cocomesh ini kuat dan dapat bertahan hingga 4-5 tahun. Hal ini sangat menguntungkan bagi bibit yang disemai diatasnya untuk bertumbuh tanpa kehilangan daya cengkeram ke tanah.
Dengan adanya cocomesh atau coir net ini mengurangi dampak erosi tanah akibat aliran air hujan maupun angin yang besar. Setelah 3-4 tahun, cocomesh ini akan mulai terdegradasi tanah dengan sendirinya dan akan menjadi humus bagi vegetasi yang disemai pada cocomesh diatasnya.
Peluang Usaha Cocomesh Sabut Kelapa
Namun di Indonesia, penggunaan Cocomesh masih belum populer di masyarakat. Sosialisasi manfaatnya kepada masyarakat sangat terbatas. Meskipun cocomesh tidak begitu populer di masyarakat, namun para produsen belum mampu memenuhi semua permintaan yang datang.
Peluang cocomesh cukuplah besar dikemudian hari, terutama untuk mengekspor ke luar negeri, namun disamping itu. Produk Indonesia kalah bersaing dengan produk serupa dari India.
Spesifikasi Cocomesh
- 1. Jarak antar tali : 2×2 cm, 3×3 cm, 4xcm
- 2. Diameter tali : 0,4 – 0,7 cm
- 3. Dimensi : 1×50 m, 1x30m , 2x25m, 2x30m, 2×50 m as requirement
- 4. Harga : menyesuaikan ukuran
- 5. Kapasitas produksi : > 20.000 m2 / bulan
- 6. Pengangkutan : kontainer 20 ft ~ 4300 m2,
- truk fuso ~ 6000 m2, truk tronton ~ 10.000m2
Cocomesh Memasuki Pasar Global
Nama lain cocomesh yang biasa dikenal di Indonesia dengan sebutan coconet, sedangkan di Korea biasa disebut dengan coir roll/coir net lalu untuk India dan Inggris, biasa disebut dengan coir geotextile.
Untuk cocomesh ini sendiri mampu meningkatkan nilai jual produk sabut kelapa yang biasanya dijadikan limbah sia-sia karena langkah membuat cocomesh ini sendiri terhitung cukup sederhana.
Bisnis Cocomesh Kedepannya
Sabut kelapa ternyata juga sangat bermanfaat. Bahan ini seringkali terabaikan, padahal potensi ekonomi sabut kelapa cukup tinggi untuk diolah menjadi berbagai kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. Selama ini sabut kelapa sering digunakan sebagai media untuk mencuci piring atau alat masak.
Kurangnya Kesadaran
Banyak orang yang tidak menyadari, sebenarnya sabut kelapa ini memiliki banyak sekali pesona. Ketika sabut kelapa di tangan seseorang yang memiliki kreativitas tingkat tinggi, memberikan manfaat sabut kelapa bisa disulap menjadi berbagai kerajinan tangan. Padahal, kulit buah kelapa ini bisa menjadi media lukisan yang memiliki nilai seni tinggi.