Perbedaan Sekolah Asrama dengan Sekolah Reguler

Pada dasarnya, semua sekolah tentu mengusahakan untuk edukatif para muridnya dan mempersiapkan mereka untuk mampu berhasil setelah lulus.


Setiap sekolah termasuk memanfaatkan berbagai cara dan pendekatan untuk mendukung para siswanya untuk meraih obyek mereka. Tak terkecuali bersama sekolah berasrama terbaik.
Jika umumnya orang hanya sadar bahwa sekolah asrama punya aturan yang lebih ketat sebab ‘merumahkan’ dan mengawasi murid-muridnya 24 jam, tapi sekolah asrama termasuk punya kelebihan yang membedakannya bersama sekolah pada umumnya.
Berikut kumparan rangkum empat di antaranya.

  1. Akses berjumpa guru lebih mudah
    Sekolah pada umumnya, baik yang swasta, negeri, maupun yang berbasis agama tentu punya keunggulan masing-masing. Entah berasal dari faktor akademik hingga kualitas para sumber energi manusianya, baik tenaga pengajar dan murid-muridnya.
    Sekolah di asrama, termasuk punya keunggulan terlebih didalam perihal jalinan antara guru-murid. Guru-guru di sekolah asrama jauh lebih mudah untuk ditemui sebab mereka berada di sekolah lebih lama daripada guru-guru di sekolah biasa. Para murid termasuk punya lebih banyak sementara bersama, supaya mereka mampu membentuk group belajar di luar jam belajar-mengajar.
  2. Hubungan murid lebih kuat
    Tinggal, belajar, dan menghabiskan sementara bersama, tentu saja memungkinkan jalinan para murid menjadi lebih kuat dibandingkan bersama murid-murid di sekolah biasa.
    Suka duka yang di lewati oleh para murid tentu membekas sebagai pengalaman sekolah di asrama yang sukar terlupakan. Bahkan ikatan yang terjalin mampu dibilang lebih kuat, layaknya saudara sendiri. Hanif, keliru seorang alumni berasal dari As-Syifa Boarding School di Subang, Jawa Barat, apalagi menjadi haru biru dikala peristiwa perpisahan tiba.
    “Setelah lulus sekolah itu kekeluargannya kerasa banget,” ujarnya.
  3. Tak mampu bebas ke luar

Berbeda bersama sekolah biasanya, murid-murid punya kebebasan untuk jalankan apa saja sepulang sekolah. Sementara anak-anak yang sekolah di asrama punya jadwal tersendiri untuk pergi ke luar asrama termasuk datang ke keluarga. Mereka apalagi perlu mendapatkan panduan berasal dari wali asrama terlebih dahulu terkecuali perlu ke luar asrama dan berbentuk urgen.
“Kalau di As-Syifa itu menjadi sebetulnya setiap bulan mampu peluang dua kali ke luar, itu secara reguler. ‘Pesiar’ namanya, buat jalan-jalan kami nampak (sekolah). Jadi kami mampu peluang untuk nampak sekolah dua kali didalam sebulan,” sadar Hanif.

  1. Lebih disiplin
    Salah satu perihal yang tentu dirasakan oleh murid sekolah asrama sebab teraturnya jadwal mereka sehari-hari adalah imbas kedisiplinan yang mereka rasakan.
    “Hidup di asrama itu tersedia timelinenya yang fix, bangun jam segini tersedia kesibukan ini, menjadi sudah teratur hidup kami di sana. Biasanya sekolahku berasal dari Ashar hingga magrib tersedia hafalan Quran, makan malam termasuk sebelum saat magrib. Nah, sementara Magrib-Isya baru kami bebas,” kata Hanif.
    Saniya, keliru satu alumni International Islamic Boarding School RI di Cikarang berujar, sekolah asramanya yang menghormati nilai-nilai islami apalagi hingga sesuaikan tata cara bergaul antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, pihak sekolah asramanya termasuk rutin mengabsen apakah murid-muridnya terlalu jalankan salat lima sementara atau tidak.
Scroll to Top