Di era digital ini, internet nampaknya sudah jadi keperluan primer bagi masyarakat. Dengan adanya intermet Anda mampu bersama mudah mendapatkan informasi mengenai apa saja, dimana saja, bahkan kapan saja. Tentu saja tidak terbatas antar area dan waktu.
Adanya akses internet, Anda tidak hanya mampu berkomunikasi bersama teman-teman Anda yang berada jauh, tapi Anda mampu lebih secara luas mampu berkomunikasi bersama orang-orang dari seluruh dunia. Oleh dikarenakan itu, internet jadi layanan pendukung bagi Anda didalam meningkatkan jaringan.
Berdasarkan informasi yang didapat dari APJII, terhadap akhir tahun 2014 lalu, pengguna internet di Indonesia sudah meraih angka 88,1 juta, yang berarti 34,9 persen dari populasi Indonesia.
Kebanyakan orang-orang gunakan internet untuk membuka fasilitas sosial, terlebih kalangan anak muda. Mulai dari layanan berkomunikasi hingga share momen atau kejadian sehari-hari jasa konten tiktok. Terlebih lagi, fitur-fitur yang terkandung didalam fasilitas sosial tambah lengkap dan beragam. Misal layaknya fitur foto dan video, lebih memudahkan memberi tambahan informasi. Tidak heran fasilitas sosial jadi layanan favorit bagi kaum muda.
Media sosial tidak hanya mampu digunakan sebagai layanan komunikasi, tapi termasuk sebagai area untuk mengumpulkan data. Melalui fasilitas sosial, para pelaku bisnis mampu menyadari tren penuturan di tengah-tengah penduduk dan meyakinkan product yang mereka menjual cocok bersama keperluan masyarakat.
Perusahaan mampu melaksanakan riset melalui akun fasilitas sosial mereka, yang tentu saja mampu lebih cepat mendapatkan respon dari masyarakat, tanpa menggunakan tenaga dan waktu. Dan perusahaan pun mampu lebih secara tanggap didalam mengatasi masukan maupun keluhan, yang berguna untuk melakukan perbaikan mutu pelayanan.
Mungkin bagi kebanyakan orang tua, fasilitas sosial hanya sebagai area bersenang-senang. Namun tidak demikian. Media sosial termasuk mampu dijadikan sebagai fasilitas pembelajaran. Mengapa demikian? Media sosial merupakan sebagai layanan komunikasi. Hal ini tentu saja baik didalam melatih kekuatan berkomunikasi dan bersosialisasi seseorang. Karena mereka dapat bersua bersama beragam macam orang bersama beragam kepribadian. Yang tentu saja sangat mungkin mereka meningkatkan jaringan atau kawan baru. Meskipun tidak secara langsung.Para pengajar mampu gunakan fasilitas sosial untuk bersua bersama para siswa. Tidak hanya terbatas didalam kelas, mereka mampu berdiskusi dan share informasi melalui sebuah group kelas. Hal ini lebih efisien, dikarenakan mereka mampu membuka kapan saja, tidak terbatas oleh ruang. Materi-materi yang diajarkan pun mampu dibagikan didalam grup.
Hal yang wajib ditekankan ialah, bahwa pengajar dituntut untuk memacu para siswa untuk lebih aktif berinteraksi didalam grup. Maksimalkan tiap-tiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya dan aktif didalam materi yang dibahas.