Pada artikel kali ini kami masih akan membahas tentang mengenal olahan sabut kelapa. Karena kelapa sendiri ternyata memiliki banyak sekali kandungan yang bisa untuk kita manfaatkan apalagi pada sabut kelapa. Pengolahan hasil dari buah kelapa terutama pada produk turunannya masih memiliki peluang yang lumayan cukup besar.
Saat ini industri pengolahan buah kelapa umumnya masih berfokus ke dalam pengolahan hasil dari daging buah kelapa sebagai hasil kelapa yang paling utama, sedangkan industri yang mengolah hasil samping buah (byproduct) seperti air, sabut, dan tempurung kelapa masih diolah dengan cara yang tradisional.
Sabut kelapa ini sebetulnya bisa kita kembangkan lagi menjadi berbagai macam produk olahan, antara lain seperti cocopeat, cocofiber, cocomest, cocopot, cocofiber board, dan juga cococoir. Semua olahan dari kelapa itu mungkin agak kedengeran asing bagi kita, Tapi sebetulnya semua itu adalah bahan baku yang dipakai pada industri pembuatan matras, jok kendaraan, pot, kompos kering, dan lain sebagainya.
Kalau kita hanya terfokus pada pengolahan buah kelapa saja mungkin saya rasa belum bisa maksimal, bahkan harga dari kelapa tertinggi saja bisa jadi masih merupakan pendapatan yang sangat rendah untuk para petani yang bisa hidup dengan layak. Berarti kita harus mulai mencari dan menemukan suatu ide untuk kreasi dan inovasi yang baru agar bisa mengolah semua komponen kelapa biar bisa jadi sesuatu yang bernilai lebih tinggi, sehingga nilai buah kelapa itu sendiri akan meningkat dalam waktu yang pastinya lebih cepat.
Maka dari itu, pada artikel kali ini saya ingin sedikit memberi ulasan mengenal olahan sabut kelapa untuk menunjukkan beberapa program diversifikasi yang bisa menghasilkan produk dengan nilai jual yang tinggi dan bisa kita hubungkan dengan industri tepat guna dan juga teknologi masa kini, karena ini bukan cuma soal peningkatan pendapatan secara ekonomi aja, tapi ini juga bisa dapat menambah wawasan kita mengenai pengolahan sabut kelapa. Kita juga perlu tau, peralatan yang harus kita butuhkan dalam pengolahan sabut kelapa ini sekarang sudah banyak tersedia dipasaran, dan tentunya dengan teknologi yang semakin canggih dan berkembang, tapi simpel dan mudah dalam penggunaan, misalnya mesin pengupas sabut kelapa, mesin penghancur sabut kelapa, mesin press sabut kelapa, dan lain-lainnya.
Berikut ini beberapa contoh hasil mengenal olahan sabut kelapa:
Serat Sabut (Cocofibre)
Serat sabut adalah salah satu hasil olahan sabut kelapa yang paling sering dan banyak digunakan, atau jika dalam perdagangan internasional bisa disebut sebagai Cocofiber, Coir fiber, Coir yarn, Coir mats, dan rugs. Mungkin sudahbanyak dari kita yang tau, pemanfaatan serat sabut kelapa ini sebetulnya sudah sering sekali kita lihat dan kita gunakan sehari-hari, seperti contohnya itu sebagai bahan untuk pembuatan sapu, keset, tali, dan peralatan rumah tangga yang lainnya. Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang canggih, sifat fisika-kimia seratnya, dan kesadaran masyarakat untuk kembali lagi ke bahan alami, membuat sabut kelapa ini dimanfaatkan ke dalam produk-produk olahan yang lainnya, contohnya seperti bahan baku untuk industri karpet, jok dan dashboard kendaraan, kasur, bantal, dan juga hardboard. Selain itu, sabut kelapa ini di beberapa daerah juga dapat dimanfaatkan untuk pengendalian erosi atau pengikisan tanah. Serat sabut kelapa juga bisa diproses untuk dijadikan Coir Fiber Sheet yang biasanya digunakan untuk lapisan kursi mobil, spring bed, dan digunakan untuk produk lain lain sebagainya.
Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat)
Olahan sabut kelapa yang selanjutnya yaitu serbuk sabut kelapa atau cocopeat. Nah cocopeat ini merupakan hasil dari olahan selimut atau kulit kelapa yang mempunyai material penting yang berdaya guna lebih tinggi. Cocopeat adalah sabut kelapa yang diolah menjadi butiran-butiran gabus dan biasa disebut juga dengan Cocopith atau Coir pith. Cocopeat ini biasa digunakan sebagai media tanam pengganti tanah, karena kandungan unsur haranya yang ada di cocopeat tinggi dan membuat cocopeat ini sangat baik untuk dijadikan pertumbuhan tanaman holtikultura dan media rumah kaca. Tidak hanya itu saja, cocopeat ini bisa menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk, serta bisa menetralkan keasaman tanah.
Serbuk Sabut Padat (Cocopeat brick)
Mungkin olahan sabut kelapa yang satu ini agak kedengaran asing bagi kita. Jadi, Cocopeat brick ini yaitu ‘pith’ atau empulur yang dipadatkan dengan ukuran yang mudah digunakan untuk rumah kaca, tanaman pot lapangan golf, lansekap dan juga untuk mengendalikan erosi atau pengikisan tanah. Cocopeat brick ini selain ramah lingkungan juga sudah diuji secara luas sebagai media pertumbuhan untuk tanaman.
Cocomesh
Cocomesh ini atau bisa disebut dengan jaring yang dibuat dari sabut kelapa. Biasanya sih dibuat seukuran dengannet bola volly atau juga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan lahan. Penggunaan Cocomesh ini terbukti lebih efektif dalam mencegah longsor ataupun banjir. Cocomesh jaring sabut kelapa ini juga bisa berfungsi sebagai media tumbuh tanaman seperti Cocopeat dan cocok banget digunakan untuk reklamasi bekas tambang atau pantai. Dengan mematok ujung-ujungnya, cocomesh jaring sabut kelapa kita hamparkan dalam lahan bekas galian tambang. Pemasangannya harus disesuaikan dengan struktur tanah, bisa miring atau datar.
Cocopot (Pot Sabut Kelapa)
Mendengar dari namanya saja pasti kita sudah bisa bayangin kan, tapi memang benar, Cocopot itu dijadikan sebagai media tumbuh untuk tanaman yang khusus dipakai oleh pertambangan untuk reklamasi bekas galian tambang atau pantai. Cocopot (pot dari sabut kelapa) ini sangat berfungsi sebagai media tumbuh tanaman yang cocok banget untuk tanaman dalam pot, minus unsur hara, bahkan di rekomendasikan untuk reklamasi bekas tambang. Sabut kelapa yang dibentuk menjadi pot ini mempunyai nilai artistik tersendiri karena pot ini juga ramah lingkungan dan bisa berfungsi sebagai hara ketika sudah habis masa pakainya. Pot yang dibuat dari sabut kelapa dapat menyerap air jadi airnya bisa lebih merata disekeliling tanaman dan juga bisa memberikan keleluasaan akar tumbuh ke segala arah, makanya tanamannya itu menjadi lebih sehat.
Cocosheet (Lembaran Serat Sabut)
Aplikasi Serat sabut kelapa yang di buat dengan bentuk lembaran atau lebih dikenal dengan Cocosheet, menurut dari beberapa penelitian, terbukti mampu mereduksi suara dan menyerap bising terutama pada frekuensi tinggi (2000 hz). Penggunaan cocosheet ini bisa sampai menyaingi penggunaan glasswool. Keunggulan lain dari cocosheet adalah harganya lebih murah dan ekonomis. Cocosheet yang direkomendasikan yaitu cocosheet dengan ketebalan 70 mm. Cocosheet adalah bahan yang digunakan untuk pembuatan cocopot.
Coconut Fiber-Cement Board (CFCB)
Sabut kelapa ini juga bisa diolah menjadi papan serat (fiber board) dari jenis MDF (Medium Density Board). Keunggulan dari Coco Fiber Board antara lain yaitu mutu dan kekuatannya tidak kalah dari medium density board atau MDF komersial, tidak perlu menggunakan bahan perekat kimiawi jadi bisa dipastikan coco fiber board benar-benar ramah lingkungan, daya serap airnya juga lebih rendah dibanding dengan MDF komersial dan lebih ekonomis karena dikembangkan dengan menggunakan teknologi sederhana.
Coconut Fiber Board (CFB)
Coconut Fiber Board dibuat dari 100% sabut kelapa ali dan pengikat. Papan ini tidak mengandung bahan semen seperti yang ada pada Coconut Fiber Cement Board. fiber board ini sangat potensial juga untuk bisa kita gunakan untuk panel dinding, partisi pemisah (devider), furnitur dan lain-lain.
Cococoir
Cococoir ialah salah satu hasil dari penguraian sabut kelapa yang bisa menghasilkan produk seperti tikar cocomulsa, yang sangat efektif untuk menghalangi gulma yang akan menghambat pertumbuhan tanaman. Karena gulma ini akan memakan unsur hara yang ada dalam pohon pada saat pertumbuhan. Keuntungan pemakaian cocomulsa ini antara lain yaitu bisa menjaga kelembaban tanah karena bisa mengurangi penguapan air dalam tanah, mencegah siput mendekat ke pohon, bertahan lebih lama, sekitar 3 tahun serta menambah nilai ekonomis jika dibandingkan dengan menggunakan mulsa dari plastik yang bertahan hanya 2 kali pakai.