Kebanyakan jasa sewa mobil sebenarnya tidak berani lepas kunci kepada orang yang baru pertama kali datang, lebih-lebih yang tidak kenal sama sekali. Ketika memiliki niat untuk menyetir sendiri, cenderung diberikan opsi sewa mobil plus supir.
Ketika calon penyewa sangat ingin membawa sendiri, kebanyakan diminta untuk memberikan jaminan yang meyakinkan. Dimana jaminan itu memiliki nilai tinggi seperti jasa rental Jogja lepas kunci. Sehingga jika tidak ada, cenderung perlu menentukan opsi menggunakan supir. Kenapa jasa sewa mobil melakukan ini, inilah sebagian alasannya.
Antisipasi digelapkan (Dijual, gadai, dsb)
Pengusaha jasa sewa mobil banyak yang mengalami perihal semacam ini, lebih-lebih bukan cuma bersama pendatang baru. Penyewa yang udah kenal dan jadi langganan pun berbahaya melakukan tindakan tersebut. Memang pada akhirnya sanggup ketemu atau setidaknya memperoleh pindah berasal dari pihak asuransi. Tapi senantiasa saja dikala perihal tidak baik itu terjadi, membutuhkan sementara dan prosedur yang panjang. Dimana perihal itu merugikan karena dalam era tersebut terkecuali mobil tidak tersedia masalah, udah memberikan hasil yang lumayan.
Untuk memperoleh tambahan pendapatan berasal dari jasa supir
Pengusaha jasa sewa mobil, udah pasti memiliki sebagian supir. Keberadaan supir pasti saja memberikan pendapatan tambahan berasal dari bisnis tersebut. Dengan penyewa yang udah langganan lepas kunci, jasa supir pasti tidak dapat terpakai. Sehingga dikala tersedia calon penyewa baru, memberi peluang para supir untuk menjajakan jasanya.
Kepercayaan pada kebolehan mengemudi yang belum pasti
Orang baru, belum mengenal, dan pasti belum diketahui kebolehan mengemudi yang sebenarnya. Sehingga lumrah terkecuali pebisnis rental tidak percaya pada perihal tersebut. Resiko kecelakaan kecil karena kelalaian pasti tetap sangat besar. Meskipun senantiasa tersedia cost penggantian kerusakan, senantiasa saja itu membutuhkan sistem yang dalam hitungan pebisnis rental perihal itu merugikan.
Mengurangi dampak kerusakan karena penggunaan diluar batas wajar
Sudah jadi karakter dasar manusia, dikala menggunakan bukan milik sendiri sangat asal-asalan. Tidak berpikir dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang, lebih-lebih terkecuali berpikir tidak dapat lagi bersua bersama yang memiliki kendaraan. Tapi tidak sama terkecuali udah jadi langganan, kebanyakan cenderung lebih hati-hati karena tersedia rasa sungkan dan terhitung berpikir merawat pertalian baik jangka panjang.
Antisipasi dampak digunakan untuk tindak kejahatan
Belum kenal, tidak sadar latar belakang yang sesungguhnya, dan belum memberikan rekam jejak yang baik sebagai penyewa, pasti saja membawa dampak pebisnis rental mobil berpikir panjang. Tentunya kendati sedikit tersedia asumsi mobilnya dapat digunakan untuk aksi kejahatan. Maka berasal dari itu lebih aman terkecuali menggunakan supir dikala menyewa.
hindari e-tilang
Sistem e-tilang adalah melalui pantauan kamera yang dipasang pada titik tertentu, pelanggaran lalu lintas yang terdeteksi dapat memperoleh surat untuk konfirmasi dimana perihal itu didapatkan berasal dari identitas yang terdaftar cocok mobil yang digunakan. Jadi bukan identitas supir tapi mobil yang digunakan. Otomatis ini dapat merugikan pebisnis rental mobil terkecuali tidak tersedia perjanjian di awalnya bersama pihak penyewa. Maka berasal dari itu lebih aman terkecuali menggunakan supir. Kalaupun lepas kunci setidaknya udah saling sadar terkecuali terjadi pelanggaran karena udah langganan dan sama-sama maklum bersama keadaan.