Perusahaan Gas Negara (PGN) menggelar pelatihan mekanik bagi pengemudi Bajaj Gas yang beroperasi di wilayah Jakarta Timur pada Jumat dan Sabtu (12-13 Juni). Para pengemudi yang diikutsertakan didalam pelatihan ini, merupakan anggota dari Komunitas Bajaj Gas (KOBAGAS).
Bertempat di SPBG Pondok Ungu, Bekasi, pelatihan yang merupakan anggota dari program PGNtrepeneur ini diselenggarakan didalam rangka HUT PGN yang ke-50. Pelatihan yang berjalan dua hari tersebut, mencakup dukungan teori dan praktek berkenaan penggunaan, perawatan, dan penanganan rintangan yang dialami bajaj gas.
Spesialis Health Safety Exercise (K3) PGN, Paimin memberi tambahan pemaparan berkenaan sosialisasi pemakaian bahan bakar gas. Seiring bersama terdapatnya konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, kebutuhan akan gas meningkat. Indonesia sendiri, menurutnya, punya cadangan gas terbesar ke-14 di dunia. Apalagi, kini nyaris 80 % angkutan roda tiga seperti bajaj, manfaatkan gas sebagai bahan bakar mesinnya. Gas yang digunakan bajaj tersebut, ialah Gas CNG yang diproduksi oleh BUMN PGN dan banyak terdapat di suplier cng.
Ia menerangkan, sebagai alternatif bahan bakar selain bensin, gas alam terkompresi (Compressed natural gas/CNG) dianggap lebih bersih jikalau dibandingkan dua bahan bakar minyak. Karenanya, emisi gas buangannya pun ramah lingkungan. Selain itu, harganya yang lebih murah yaitu Rp 3.100 per LSP (liter skala premium) dibandingkan harga gas LGV Pertamina sebesar Rp 5.100 per LSP.
“Penggunaan gas lebih awet, lebih aman, lebih murah, ramah lingkungan dan efisien,” papar Paimin, didalam Pelatihan Mekanik bagi Pengemudi Bajaj Gas di Pondok Ungu, Bekasi, pada Jumat (12/6).
Administrasi Penjualan MRU PT Gagas Energi Indonesia, Agus Supriyono, menyebutkan selain untuk pemakaian bahan bakar pada kendaraan, gas CNG termasuk dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga dan perhotelan. Ia memaparkan, di DKI Jakarta PGN menyediakan dua tempat pengisian bahan bakar gas atau Mobile Refueling Unit (MRU), yang berlokasi di bilangan Monas dan Waduk Pluit.
Sedangkan di Pondok Ungu, Bekasi, PGN menyediakan 1 SPBG. Menurutnya, didalam sehari MRU Monas dapat melayani kira-kira 700-800 unit bajaj bersama kira-kira 2.500-3.000 LSP gas yang terjual. Sementara MRU di Waduk Pluit, baru melayani kira-kira 500 bajaj bersama 2.100 LSP yang terjual.