Jenis komunikasi
Ada beberapa langkah berbeda untuk share informasi satu mirip lain. Misalnya, Anda kemungkinan gunakan komunikasi verbal pas share presentasi dengan grup.
Anda kemungkinan gunakan komunikasi tertulis pas melamar pekerjaan atau mengirim email. Ada empat kategori utama atau jenis komunikasi terhitung verbal, nonverbal, tertulis dan visual:
1. Verbal
Komunikasi verbal adalah pemanfaatan bhs untuk mentransfer informasi melalui bicara atau bhs isyarat. Ini adalah salah satu type yang paling umum, yang kerap digunakan sepanjang presentasi, konferensi video dan panggilan telepon, rapat, dan obrolan satu lawan satu. Komunikasi verbal penting karena efisien. Akan terlampau menolong untuk menolong komunikasi verbal dengan komunikasi nonverbal dan tertulis.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda melaksanakan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi verbal Anda:
Gunakan nada bicara yang kuat dan yakin diri. Apalagi pas menyampaikan informasi kepada beberapa atau sekelompok orang, pastikan gunakan nada yang kuat sehingga semua orang bisa dengan ringan mendengar Anda. Percaya diri pas bicara sehingga gagasan Anda tahu dan ringan dimengerti orang lain.
Gunakan mendengarkan secara aktif. Sisi lain dari pemanfaatan komunikasi verbal adalah mendengarkan dan mendengarkan orang lain. Keterampilan mendengarkan secara aktif adalah kunci saat melaksanakan pertemuan, presentasi atau apalagi saat berpartisipasi di dalam obrolan empat mata. Melakukannya bakal menolong Anda tumbuh sebagai komunikator.
Hindari kata-kata pengisi. Mungkin Anda tergoda, terutama sepanjang presentasi, untuk gunakan kata-kata pengisi seperti “um,” “seperti”, “jadi” atau “ya.” Meskipun kemungkinan mulai alami sesudah menyelesaikan kata-kata atau berhenti sejenak untuk menghimpun pikiran Anda, hal itu terhitung bisa mengganggu audiens Anda. Cobalah presentasi kepada rekan atau kolega tepercaya yang bisa menarik perhatian pas Anda gunakan kata-kata pengisi. Cobalah untuk menggantinya dengan menarik napas pas Anda dipengaruhi untuk menggunakannya.
2. Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah pemanfaatan bhs tubuh, gerak tubuh dan ekspresi wajah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Ini bisa digunakan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Misalnya, Anda kemungkinan tersenyum secara tidak sengaja pas mendengar gagasan atau informasi yang menyenangkan atau menyenangkan.
Komunikasi nonverbal berfaedah pas mencoba tahu pikiran dan perasaan orang lain. Jika mereka menyatakan bhs tubuh yang “tertutup”, seperti lengan disilangkan atau bahu membungkuk, mereka kemungkinan mulai cemas, marah atau gugup. Jika mereka menyatakan bhs tubuh “terbuka” dengan kedua kaki di lantai dan lengan di samping atau di atas meja, mereka cenderung mulai positif dan terbuka terhadap informasi.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda melaksanakan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi nonverbal Anda:
Perhatikan bagaimana perasaan Anda secara fisik. Sepanjang hari, pas Anda mengalami serangkaian emosi (mulai dari yang berenergi, bosan, bahagia, atau frustrasi), cobalah mengidentifikasi di mana Anda merasakan emosi itu di di dalam tubuh Anda. Misalnya, jika Anda mulai cemas, Anda kemungkinan perhatikan bahwa perut Anda mulai sesak. Mengembangkan kesadaran diri tentang bagaimana emosi Anda mempengaruhi tubuh Anda bisa berikan Anda penguasaan yang lebih besar atas presentasi eksternal Anda.
Bersikaplah benar-benar dengan komunikasi nonverbal Anda. Berusahalah untuk menyatakan bhs tubuh yang positif saat Anda mulai waspada, terbuka, dan positif tentang lingkungan Anda. Anda terhitung bisa gunakan bhs tubuh untuk menolong komunikasi verbal jika Anda mulai bingung atau khawatir tentang informasi, seperti gunakan alis yang berkerut. Gunakan bhs tubuh seiring dengan komunikasi verbal seperti mengajukan pertanyaan lanjutan atau menarik presenter ke samping untuk beri tambahan umpan balik.
Tiru komunikasi nonverbal yang menurut Anda efektif. Jika Anda mulai ekspresi wajah atau bhs tubuh tertentu berfaedah untuk suasana tertentu, gunakan itu sebagai arahan pas meningkatkan komunikasi nonverbal Anda sendiri. Misalnya, jika Anda menyaksikan bahwa saat seseorang menganggukkan kepalanya, itu mengomunikasikan persetujuan dan umpan balik positif secara efisien, gunakan itu di dalam pertemuan Anda selanjutnya saat Anda punya perasaan yang sama.
3. Tertulis
Komunikasi tertulis adalah tindakan menulis, mengetik atau mencetak simbol seperti huruf dan angka untuk menyampaikan informasi. Ini menolong karena beri tambahan catatan informasi untuk referensi. Menulis umumnya digunakan untuk share informasi melalui buku, pamflet, blog, surat, memo dan lainnya. Email dan obrolan adalah wujud komunikasi tertulis yang lazim di area kerja.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengembangkan keterampilan komunikasi tertulis Anda:
Berusahalah untuk kesederhanaan. Komunikasi tertulis mesti sesederhana dan sejelas mungkin. Meskipun kemungkinan berfaedah untuk memasukkan banyak detail di dalam komunikasi instruksional, misalnya, Anda mesti mencari area di mana Anda bisa menulis sejelas kemungkinan untuk dimengerti audiens Anda.
Jangan mengandalkan nada. Karena Anda tidak punya nuansa komunikasi verbal dan nonverbal, berhati-hatilah pas mencoba mengomunikasikan nada tertentu pas menulis. Misalnya, mencoba mengomunikasikan lelucon, sarkasme, atau kegembiraan kemungkinan diterjemahkan secara berbeda bergantung terhadap audiens. Alih-alih, cobalah untuk memicu postingan Anda sesederhana dan sejelas kemungkinan dan tindak lanjuti dengan komunikasi verbal di mana Anda bisa beri tambahan lebih banyak kepribadian.
Luangkan pas untuk meninjau komunikasi tertulis Anda. Menyisihkan pas untuk membaca kembali email, surat, atau memo Anda bisa menolong Anda mengidentifikasi kekeliruan atau peluang untuk menyebutkan sesuatu secara berbeda. Untuk komunikasi penting atau yang bakal dikirim ke banyak orang, kemungkinan berfaedah untuk menghendaki kolega tepercaya meninjaunya juga.
Simpanlah file postingan yang menurut Anda efisien atau menyenangkan. Jika Anda menerima pamflet, email, atau memo tertentu yang menurut Anda terlampau menolong atau menarik, simpanlah itu untuk referensi pas menulis komunikasi Anda sendiri. Memasukkan metode atau jenis yang Anda puas bisa menolong Anda meningkat seiring waktu.
4. Visual
Komunikasi visual adalah tindakan gunakan foto, seni, gambar, sketsa, bagan, dan grafik untuk menyampaikan informasi. Visual kerap digunakan sebagai bantuan sepanjang presentasi untuk beri tambahan konteks yang menolong di samping komunikasi tertulis dan / atau verbal. Karena orang punya jenis studi yang berbeda, komunikasi visual kemungkinan lebih menolong bagi beberapa orang untuk mengkonsumsi gagasan dan informasi.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda melaksanakan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi visual Anda:
Tanya orang lain sebelum memasukkan visual. Jika Anda pertimbangkan untuk share bantuan visual di dalam presentasi atau e mail Anda, pertimbangkan untuk menghendaki umpan balik dari orang lain. Menambahkan visual sering kadang bisa memicu konsep membingungkan atau tidak jelas. Mendapatkan perspektif pihak ketiga bisa menolong Anda memutuskan apakah visual meningkatkan nilai komunikasi Anda.
Pertimbangkan audiens Anda. Pastikan untuk sertakan visual yang ringan dimengerti oleh audiens Anda. Misalnya, jika Anda menampilkan bagan dengan knowledge yang tidak dikenal, pastikan untuk meluangkan pas dan menyebutkan apa yang terjadi di dalam visual dan bagaimana hubungannya dengan apa yang Anda katakan. Anda tidak boleh gunakan visual yang sensitif, menyinggung, kekerasan, atau grafis di dalam wujud apa pun.
Untuk meningkatkan keterampilan komunikasi Anda, tetapkan obyek teristimewa untuk menyelesaikan hal-hal yang inginkan Anda meraih selangkah demi selangkah. Mungkin berfaedah untuk berkonsultasi dengan kolega, manajer, atau mentor tepercaya untuk mengidentifikasi area mana yang sebaiknya jadi fokus pertama.