Manajemen SDM strategis adalah proses mengintegrasikan tujuan dan strategi organisasi dengan kebijakan dan praktik SDM, sehingga SDM dapat menjadi mitra strategis dalam mencapai kinerja organisasi yang optimal. Manajemen SDM strategis melibatkan analisis lingkungan internal dan eksternal, formulasi dan implementasi strategi SDM, serta evaluasi dan pengendalian hasilnya.
Tahap perencanaan SDM adalah salah satu komponen penting dalam manajemen SDM strategis. Tahap perencanaan SDM adalah proses peramalan sistematis yang menghubungkan kebutuhan SDM perusahaan serviced office jakarta pusat dengan rencana strategisnya. Tahap perencanaan SDM meliputi identifikasi dan analisis pasokan dan permintaan SDM, penetapan sasaran dan program SDM, serta pengukuran dan penyesuaian rencana SDM.
Perbedaan antara manajemen SDM strategis dengan tahap perencanaan SDM adalah:
- Manajemen SDM strategis adalah proses yang lebih luas dan komprehensif, yang mencakup seluruh aspek SDM dalam organisasi, sedangkan tahap perencanaan SDM adalah proses yang lebih spesifik dan terfokus, yang berkaitan dengan kebutuhan SDM dalam jangka pendek dan panjang.
- Manajemen SDM strategis adalah proses yang bersifat dinamis dan adaptif, yang dapat berubah sesuai dengan kondisi dan tantangan organisasi, sedangkan tahap perencanaan SDM adalah proses yang bersifat statis dan preskriptif, yang didasarkan pada asumsi dan estimasi tertentu.
- Manajemen SDM strategis adalah proses yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, yang memiliki pengaruh dan kepentingan terhadap SDM, sedangkan tahap perencanaan SDM adalah proses yang melibatkan terutama manajer dan staf SDM, yang bertanggung jawab atas pengelolaan SDM.
Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen SDM strategis adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan dan praktik SDM dalam organisasi, sehingga sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi. Berdasarkan hasil pencarian web, beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen SDM strategis adalah:
- Lingkungan internal dan eksternal organisasi, yang mencakup faktor-faktor seperti peraturan pemerintah, kondisi ekonomi, demografi tenaga kerja, isu dan tren sosial, kondisi politik, dan perkembangan teknologi. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kebutuhan, ketersediaan, dan kualitas SDM, serta menimbulkan peluang dan tantangan bagi organisasi.
- Visi, misi, dan nilai organisasi, yang mencerminkan arah, tujuan, dan budaya organisasi. Visi, misi, dan nilai organisasi dapat memengaruhi pemilihan, pengembangan, motivasi, dan penilaian SDM, serta menciptakan komitmen dan loyalitas SDM terhadap organisasi.
- Perbedaan individu, yang mencakup faktor-faktor seperti bakat, keterampilan, pengetahuan, minat, kepribadian, sikap, dan perilaku SDM. Perbedaan individu dapat memengaruhi kinerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi SDM, serta menimbulkan keunggulan dan kelemahan SDM dalam bekerja.
- Metode pelatihan dan pengembangan, yang mencakup faktor-faktor seperti desain, penyampaian, evaluasi, dan dampak pelatihan dan pengembangan SDM. Metode pelatihan dan pengembangan dapat memengaruhi peningkatan kompetensi, kualitas, dan kapabilitas SDM, serta menimbulkan efektivitas dan efisiensi pelatihan dan pengembangan SDM.
Dengan demikian, manajemen SDM strategis dan tahap perencanaan SDM adalah dua konsep yang saling terkait dan saling mendukung, tetapi memiliki perbedaan dalam ruang lingkup, karakteristik, dan pelaku. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengoptimalkan potensi dan kontribusi SDM dalam mencapai tujuan organisasi.